Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Cerita 80 Santri Al-'Athiyah Terjebak di KMP BRR

Gambar
Cerita 80 Santri Al-'Athiyah Terjebak di KMP BRR * Satu Jam Kedinginan, Sempat Histeris dan Hafal Quran BURITAN kapal KMP BRR terus memacu mengarungi laut. Sekuat tenaga mesin kapal membelah ombak. Sampai lima belas menit perjalanan kapal masih berjalan normal. Di geladak (lantai) kapal paling atas, Ratna Chairani Ulfa bersama sekitar 80 siswa hanya bisa duduk lesehan. Tiket yang sudah dipesan tak membuat para santri ini kebagian kursi di dek tengah. Dek tengah adalah tempat sebagian besar penumpang. Para penumpang di dek tengah bisa lebih santai karena dilengkapi kursi. Pagi itu, dek tengah kapal hanya diisi oleh para penumpang dewasa. "Tidak ada pilihan lain. Penumpang padat sekali. Hanya di atas yang masih tersisa. Semua siswa lalu menuju ke atas melewati tangga," ujarnya. Ratna adalah adalah guru pendamping rombongan santri SMP Plus Dayah Al-'Athiyah Tahfizh Alquran, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar. Mereka adalah rombongan santri yang baru saja libura

Masjid Teuku Umar, Lambang Perjuangan Rakyat Aceh

Gambar
JARUM jam menunjukan pukul 12. 20 Wib. Suara lantunan ayat suci Alquran mulai berkumandang. Sesaat menjejakkan kaki di depan pintu masuk, langsung merasakan suasana berbeda. Adem, nyaman dan syahdu. Lantainya yang beralaskan marmer berkualitas tinggi, memberi rasa dingin dan segar di kulit. Beberapa orang memilih tiduran di pojok ruangan. Mereka tampak pulas di bawah hembusan kipas angin. Suasana ini setidaknya Serambi rasakan saat memasuki Masjid Baitul Musyahadan atau Masjid Teuku Umar, di kawasan pinggiran jalan raya Setui, Banda Aceh, Kamis (6/6) kemarin. Awalnya suasana masih sepi. Hanya beberapa jamaah lelaki yang mulai berdatangan, dan seorang jamaah wanita. Dari dalam masjid jelas terdengar suara cericit burung walet. Kedengaran jernih saling berlomba dengan lantunan ayat suci Alquran dipancarkan dari pengeras suara di atas menara kubah masjid. Di antara beberapa jamaah yang mulai datang, ada seorang lelaki tua, yang Serambi temui di dalam masjid. Seusai melaksanakan shal

Ketika Kopi dan Pala Bersanding

Ketika Kopi dan Pala Bersanding * Berdamai Pascarusuh Popda 2012 JARUM jam menunjukkan pukul 10.30 WIB. Suasana ruang Serbaguna Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, berbeda dari biasanya. Sejumlah lelaki berpakaian PNS di ruangan itu tampak sibuk. Di antaranya ada yang sedang menunggu tamu. Beberapa lainnya mempersiapkan acara. Sementara di bagian depan ruangan puluhan kursi tertata rapi. Hampir semuanya sudah terisi. Sebuah baliho besar dipajang menjadi latar tempat acara berlangsung.“Assalamualaikum,” ucap Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang baru saja turun dari mobil. Zaini disambut beberapa pejabat. Di antaranya Bupati Aceh Selatan, HT Sama Indra SH dan Bupati Aceh Tengah, Drs Nasaruddin dan lainnya. Kehadiran Gubernur Senin (3/6) kemarin di ruang Serbaguna Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, sangat bersahaja. Mantan menteri Luar Negeri GAM ini didaulat menjadi juru damai dalam kasus kerusuhan massa saat berlangsungnya Pekan Olahraga Pelajar (Popda) di Banda Aceh, 27 J

Ingin Jadi Hafizah, Sempat Tulis Surat Terakhir Untuk Sahabat

Gambar
Siti Zulaikha, Korban Musibah di Mata Ie Hill Side----- * Ingin Jadi Hafizah, Sempat Tulis Surat Terakhir Untuk Sahabat "SDIT telah menjadi bagian dari keluargaku. Di sini aku mulai mendapatkan teman hingga menjadi sahabat. Di sini tempat begitu banyak kenangan terjadi, canda, tawa, dan air mata..." ------------------- KALIMAT itu tertulis dalam satu buku album kenangan siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Islah Banda Aceh Angkatan III 2011-2012. Rabu (5/6) lalu album kenangan itu menjadi saksi bisu atas kepergian seorang alumninya Siti Zulaikha (12). "Dia suka menulis buku harian. Di dalam buku ini dia juga menulis perasaan dan isi hatinya," kata Rifqa Wajhi (13), siswi MTsN Model Banda Aceh kelas 1-7 sambil mengeluarkan buku berbentuk segi panjang dari dalam tasnya. Rifqa Rabu kemarin hadir bersama teman-temannya di pemakaman gadis remaja itu. Kesedihan dan air mata menghiasi wajah para siswa. Siti Zulaikha atau sering dipanggil Icha adalah siswi