KIsah Mantan GAM yang Bebas Setelah Damai

Ada Yang Pasrah sambil Tunggu Instruksi

Puluhan mantan anggota GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang ditahan bertahun-tahun di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Tanjung Gusta, Medan, kemarin dibebaskan setelah mendapat amnesti pemerintah. Kebanyakan mereka masih bingung, apa yang akan dilakukan sesudah bebas.

ANSARI HASYIM, Banda Aceh

Zulkifli tidak mampu menahan haru. Pria 43 tahun itu mendekap erat istri dan dua anaknya yang masih kecil. Ini kali pertama Zulkifli bertemu anak-anaknya sejak dijebloskan ke Lapas Tanjung Gusta, Medan, tiga tahun lalu karena memiliki senjata api dan bahan peledak. Dia divonis 10 tahun penjara.Sejak saat itu dia tak pernah bertemu lagi dengan istrinya, Nurbaiti, dan dua anaknya, Fahrurazi, 6, dan Mukhsalmina, 10. Namun, masa hukuman itu tidak sepenuhnya dijalani. Terhitung sejak kemarin, pria asal Idi Rayeuk, Aceh Timur, ini dibebaskan. Pemerintah memberinya amnesti (pengampunan) bersama 29 tahanan GAM lain.Zulkifli bersama puluhan tahanan GAM yang dibebaskan tersebut kemarin tiba di Banda Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda pukul 11.00 WIB.Kepulangan mereka disambut beberapa tokoh GAM. Di antaranya M. Usman Lampoh Awe, deputi juru bicara GAM, Munawarliza dan mantan Jubir GAM Aceh Besar Muksalmina.Para tokoh GAM ini menyalami mereka satu per satu. Beberapa di antaranya terlihat melakukan sujud syukur. Suasana haru menyeruak ketika Abu Hindon, salah satu tokoh GAM yang sudah berusia uzur, muncul di antara mereka. Abu Hindon termasuk salah satu tokoh GAM yang sangat dihormati.Dia yang paling tua di antara para tahanan GAM yang dibebaskan kemarin. Belakangan sempat tersiar kabar bahwa Abu Hindon juga sering sakit selama menjalani masa tahanan di Lapas Tanjung Gusta, Medan. Kondisi ini masih terlihat saat lelaki itu menuruni tangga pesawat. Tubuhnya tampak sangat lemah. Ketika berjalan pun, Abu Hindon harus dibantu dua lelaki.Saat di bandara, hampir tidak ada keluarga mereka yang terlihat menjemput. Masing-masing hanya menenteng sebuah tas. Selain tokoh GAM, tampak pula beberapa anggota Aceh Monitoring Mission (AMM) yang ikut menunggu kedatangan mereka.Keharuan kembali terjadi saat mantan tahanan GAM tiba di depan kantor Komite Peralihan Aceh (KPA). Di sana mereka telah ditunggu keluarga dan para kerabat. Salah satunya Nurbaiti, 34. Wanita ini bersama dua anaknya telah berada di kantor KPA sejak pagi.Kemarin adalah hari yang paling dia tunggu selama 3 tahun lebih. Suaminya, Zulkifli, termasuk dalam daftar tahanan yang mendapat amnesti. Wanita ini tidak mampu menyembunyikan rasa haru. Ketika bertemu, keduanya saling berpelukan. Demikian halnya para tahanan GAM yang lain. Suasana tersebut juga menyelimuti anggota keluarga dan para kerabat yang menjemput mereka."Saya bersyukur, sekarang kami dapat berkumpul kembali," kata Nurbaiti yang berasal dari Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur.Para tahanan GAM ini lalu mendengarkan arahan tokoh GAM Usman Lampoh Awe. Saat pengarahan berlangsung, tidak terlihat mantan Perdana Menteri GAM Malik Mahmud, Bachtiar Abdullah, T. Kamaruzzaman, atau Nur Djuli. Menurut kabar, para tokoh GAM ini tengah melakukan pertemuan di Malaysia."Hari ini semua Anda adalah berlian di mata orang Aceh. Anda semua sudah bersih dari sangkaan orang-orang terdahulu. Marilah bangun Aceh dengan semangat perdamaian yang saat ini sudah kita rasakan," kata Usman.Dia meminta para mantan napi GAM yang sudah bebas tidak mengulangi lagi apa yang pernah mereka lakukan semasa perjuangan. "Kita berada dalam satu perahu. Patuhilah nakhoda yang membawanya, sehingga apa yang kita cita-citakan tercapai," ujarnya.Suasana begitu hening. Tiba-tiba Abu Hindon yang duduk di barisan paling depan menyela. Dia meminta semua mantan tahanan GAM mendengarkan petuah yang baru saja disampaikan Usman.Para tahanan GAM yang baru dibebaskan itu umumnya belum tahu akan ke mana setelah pulang ke daerah masing-masing. Anwar Adam, 35, misalnya. Dia masih menunggu instruksi pimpinan GAM. "Belum tahu. Saya akan tunggu bagaimana perintah pimpinan," katanya.Anwar dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Pria itu ditangkap di Medan pada 2003 dengan tuduhan terlibat GAM. Ketika mendapat amnesti dari pemerintah, pria asal Lhokseumawe ini sudah menjalani masa hukuman 3 tahun 6 bulan.Zulkifli menyatakan hal yang sama. Dia belum memutuskan apa yang akan dilakukan untuk menghidupi istri dan kedua anakya setelah pulang kampung nanti. "Maunya saya ingin berdagang ikan seperti dulu. Tapi, saya masih memikirkan dari mana modalnya," ujarnya.(*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WH Dicerca

Selingkuh, Pejabat dan Istri Simpanan