Duh Susahnya
DUH susahnya ketemu nara sumber. Emang jadi wartawan ne kadang ada susah dan ada senangnya juga.Tapi itulah yang kurasa kemarin ketika aku mau ketemu dengan Ketua DPR Aceh, pak Sayed Fuad Zakaria. Udah nunggu 3 jam dari pukul 12.00 WIB juga belum dikasi masuk. Padahal
aku sudah isi biodata dalam daftar tamu. Kenapa belum bisa ketemu? Kata ajudan pak Sayed sih karena sudah ada banyak tamu yang menunggu sejak pagi. Jadi kalau mau bertemu harus antre dulu...Haaahaha??? wah kupukir ini kabar tak baik buatku. Padahal aku hanya perlu waktu lima menit saja bertemu untuk konfirmasi RAPBA yang sampe kemarin belon kelar disahkan. EEE tau-taunya di suruh tunggu pula. Tapi karena wartawan yang taat aturan dan patuh pada kode etik (caileeee), yah aku terpaksa nunggu aja dipanggil di ruang tamu. Tapi lagi-lagi udah jam 14.30 WIB belum juga ada tanda-tanda dipanggil. Saat sedang menunggu, telpon ku berdering. Ternyata suara Kepala Biro Hukum dan Humas Setda Aceh, Pak Hamid Zein. Dia mengabarkan aku untuk mengahadiri konfrensi pers di ruang Setda pukul 15.00 WIB. Wah kacau. Aku jadi bingung. Akhirnya kukirim sms kepada Pak Sayed bahwa aku ingin ketemu segera, karena sudah lama menunggu dan ada liputan lain. Tapi dasar pejabat yang menurutku terlalu besar gengsinya, dia tidak mau membalasnya, apalagi mau ketemu. Lagi pula perutku terasa amat lapar, jadi kuputuskan saja cabut dari tempat itu. Makan sebentar di kantin DPRA dan minum segelas es kosong lalu aku benar-benar kabur dari kantor orang-orang yang katanya terhormat itu....Tapi tau ga, pas malamnya aku di SMS pak Sayed minta aku suruh datang ke DPRA karena ada pembahasan RAPBA di sana..Wah kupikir ini bukan waktu yang tepat lagi...Jadi kubiarkan saja SMS itu. Biar tau, bahwa wartawan tu ga selamanya butuh narasumber...Sesekali jual gengsi juga dong...hehehehehe. Aku pulang dulu ya Blog....udah lapar dan sudah pukul 23.45.....
aku sudah isi biodata dalam daftar tamu. Kenapa belum bisa ketemu? Kata ajudan pak Sayed sih karena sudah ada banyak tamu yang menunggu sejak pagi. Jadi kalau mau bertemu harus antre dulu...Haaahaha??? wah kupukir ini kabar tak baik buatku. Padahal aku hanya perlu waktu lima menit saja bertemu untuk konfirmasi RAPBA yang sampe kemarin belon kelar disahkan. EEE tau-taunya di suruh tunggu pula. Tapi karena wartawan yang taat aturan dan patuh pada kode etik (caileeee), yah aku terpaksa nunggu aja dipanggil di ruang tamu. Tapi lagi-lagi udah jam 14.30 WIB belum juga ada tanda-tanda dipanggil. Saat sedang menunggu, telpon ku berdering. Ternyata suara Kepala Biro Hukum dan Humas Setda Aceh, Pak Hamid Zein. Dia mengabarkan aku untuk mengahadiri konfrensi pers di ruang Setda pukul 15.00 WIB. Wah kacau. Aku jadi bingung. Akhirnya kukirim sms kepada Pak Sayed bahwa aku ingin ketemu segera, karena sudah lama menunggu dan ada liputan lain. Tapi dasar pejabat yang menurutku terlalu besar gengsinya, dia tidak mau membalasnya, apalagi mau ketemu. Lagi pula perutku terasa amat lapar, jadi kuputuskan saja cabut dari tempat itu. Makan sebentar di kantin DPRA dan minum segelas es kosong lalu aku benar-benar kabur dari kantor orang-orang yang katanya terhormat itu....Tapi tau ga, pas malamnya aku di SMS pak Sayed minta aku suruh datang ke DPRA karena ada pembahasan RAPBA di sana..Wah kupikir ini bukan waktu yang tepat lagi...Jadi kubiarkan saja SMS itu. Biar tau, bahwa wartawan tu ga selamanya butuh narasumber...Sesekali jual gengsi juga dong...hehehehehe. Aku pulang dulu ya Blog....udah lapar dan sudah pukul 23.45.....
Komentar
Posting Komentar