Aku Mencintaimu Bu.
Pulang larut malam sudah sejak lama aku rasakan. Tapi itulah kenyataannya. Ketika empat tahun lalu aku menggeluti dunia kewartawanan.
Hari-hari praktis aku habiskan di lapangan. Mewawancari sumber dengan beragam karakter dan berbagai lapisan strata sosial, dan akhirnya mentok di depan komputer. Itu terus terjadi selama empat tahun itu.
Selama itu aku merasakan banyak terjadi perubahan. Dari cara berpikir, kehidupan pribadi, keluarga dan masa depan pendidikanku yang sekarang masih di dalam tahap akhir menyelesaikan skripsi.
Aku merasa bersyukur. Bisa membiayai segala keperluan sehari-hari. Bahkan aku memang patut harus bersyukur dengan apa yang aku rasakan sekarang lebih baik dari sebelumnya.
Walau aku sangat sulit untuk membandingkan seperti apa kondisi aku dan keluarga kami dalam kurun waktu delapan atau empat tahun lalu. Kuakui aku merasa bahagia bisa memberi sedikit dari hasi keringatku untuk ibu, bapak dan menyekolahkan adikku.
Itulah satu nilai yang tidak dapat tergantikan. Tapi semua ini harus kudapat dengan semangat kerja keras. Walau kadang harus pulang larut malam. Praktis kadang seharian aku tak pulang rumah.
Aku jumpa dengan ibu dan keluarga sewaktu pagi dan pulang ketika mereka sudah tidur. Tapi aku sangat beruntung dan berbahagi masih ada ibu yang selalu siap membukakan pintu buatku ketika aku pulang...Aku mencintaimu Bu.
Senin malam 29 Juni 22.50.
Hari-hari praktis aku habiskan di lapangan. Mewawancari sumber dengan beragam karakter dan berbagai lapisan strata sosial, dan akhirnya mentok di depan komputer. Itu terus terjadi selama empat tahun itu.
Selama itu aku merasakan banyak terjadi perubahan. Dari cara berpikir, kehidupan pribadi, keluarga dan masa depan pendidikanku yang sekarang masih di dalam tahap akhir menyelesaikan skripsi.
Aku merasa bersyukur. Bisa membiayai segala keperluan sehari-hari. Bahkan aku memang patut harus bersyukur dengan apa yang aku rasakan sekarang lebih baik dari sebelumnya.
Walau aku sangat sulit untuk membandingkan seperti apa kondisi aku dan keluarga kami dalam kurun waktu delapan atau empat tahun lalu. Kuakui aku merasa bahagia bisa memberi sedikit dari hasi keringatku untuk ibu, bapak dan menyekolahkan adikku.
Itulah satu nilai yang tidak dapat tergantikan. Tapi semua ini harus kudapat dengan semangat kerja keras. Walau kadang harus pulang larut malam. Praktis kadang seharian aku tak pulang rumah.
Aku jumpa dengan ibu dan keluarga sewaktu pagi dan pulang ketika mereka sudah tidur. Tapi aku sangat beruntung dan berbahagi masih ada ibu yang selalu siap membukakan pintu buatku ketika aku pulang...Aku mencintaimu Bu.
Senin malam 29 Juni 22.50.
Komentar
Posting Komentar