Terhempas


Rinai hujan menyentak dinginnya malam ketika suara-suara nyayian pilu itu sudah tak lagi bergelayut. Di sini aku menunggu.

Di sini aku mencoba memaknai apa yang ada di benakmu. Entahkah itu rasa dendam, benci atau hanya sekedar romantika dua tahun lalu. Ketika pada senja di bawah temaramnya berwarna keemasan itu, kau berbisik; "Aku mencitaimu".

Kini seja itu kembali hadir di ruang hati mu. Tapi ia tak lagi menyapaku dengan kata-kata indah seperti pada senja dua tahun itu aku mendengarnya darimu. Kini aku terhempas.

Minggu malam 29 Juni 23.15.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WH Dicerca

Selingkuh, Pejabat dan Istri Simpanan