Sebel...sebel

Hiks. Malam ini aku pulang terlambat lagi. Inilah kebiasaan buruk aku. Kalau sudah depan komputer, bisa tak ingat apa-apa. Bawaanya asyik trus. Padahal, malam ini kerjaan sudah selesai pukul 9 tadi. Tapi kok malah mentok duduk depan komputer. Wiuiiih, sebel..sebel.



Kok jadi begini ya. Dasar lelaki goblok. Hi...biar saja siapa peduli, sesekali memang harus dikataiin lelaki goblok. Biar tau diri. Sebenarnya aku sudah target tadi sore. Hari ini aku harus selesai kerja pukul 9 malam. Aku ingin pulang lebih awal. Ingin istirahat. Sampai sore tadi mataku masih pedih akibat terlambat tidur malam kemarin. Di tambah lagi tadi sore, si bos Nurdinsyam tanya ke aku soal SMS Prohaba. Wah mana ada sama aku. Tapi aku ingat ada sisa SMS yang kemarin yang kusimpan di email. Ya akhirnya aku janji buat si bos akan mengirimnya segera. Tapi dasar tuh, si jaringan lelet, ternyata saat aku buka email lewat komputer rumah, wah nggak kelar-kelar. Loadingnya lambat sekali. Dasar IM3 plin plan. Sekali cepat, di lain waktu malah kayak siput jalan. Mana udah jam 4 sore lagi. Ya sudah akhirnya tidak semua SMS terkirim. Hanya beberapa SMS saja yang terkirim...itu pun bisa karena lewat hp. Malam ini aku kembali mengulangi kesalahanku. Awalnya rencanya pulang cepat, eeee, malah sebaliknya. Tanpa aku sadar jarum jam, ternyata sudah menunjukkanpukul 00.30 WIb. Inilah penyakitnya, kalau sudah depan komputer, segalanya bisa lupa. Termasuk lupa makan. Mataku pun bertambah pedih. Jadilah malam ini aku kembali menyusuri jalan-jalan sunyi sepanjang perjalanan pulang.
Kupikir aku memang dasar lelaki goblok. Di kala orang-orang tengah terlelap tidur justru aku malah baru pulang. Tapi semua ini terasa hilang sekejap ketika di sana ada satu perempuan. Ia selalu memberiku semangat. Rasa lelah terasa hilang seketika, ketika jemarinya yang lembut membukakan pintu untuk ku. Ya, ia adalah ibuku, wanita yang paling aku cinta. Makasi bu untuk kesetiaanmu....Met malam blog.
-------------
BA, 04 Des'09

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selingkuh, Pejabat dan Istri Simpanan

Gie, Dona Dona dan Aku