Menyasar Ibu Rumah Tangga


VIRUS HIV/AIDS ternyata tidak hanya menyerang populasi berisiko, seperti pekerja seks komersial, sopir jarak jauh, pengguna narkoba melalui jarum suntik atau mereka yang berperilaku kerap berganti pasangan atau doyan ‘jajan’ di luar. HIV/AIDS yang merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh, juga menyasar ibu rumah tangga dan anak-anak. Sebagian besar para penderita dari kelompok ibu dan anak ini merupakan korban dari perilaku hidup orang-orang terdekatnya, seperti suami yang sering ‘jajan’ di luar, atau menggunakan jasa PSK untuk memuaskan nafsu, maupun mereka yang kerap menggunakan narkoba melalui jarum suntik yang tidak steril.

Menurut staf KPA Provinsi Aceh, Dewi Fachrina, biasanya penderita HIV/AIDS dari kelompok anak dan ibu ini ditularkan lewat suaminya.

“Setelah suami ‘jajan’ di luar, lalu pulang ke rumah dan melakukan hubungan seks dengan istrinya. Apabila suaminya sudah tertular HIV/AIDS maka, kemungkinan besar istirnya juga akan tertular. Demikian juga bila istrinya hamil dan melahirkan anak,” ujar Dewi.

Menurutnya, data yang dirilis KPA Provinsi, ibu rumah tangga menempati urutan kedua terbanyak penderita HIV/AIDS dengan 51 kasus. Sementara urutan teratas di tempati penderita dari kalangan wiraswasta dengan 84 kasus. Selain itu, kelompok pederita HIV/AIDS juga menyasar petani, PNS, sopir, mahasiswa, buruh, ABK, PSK, pensiunan, TNI, pengangguran dan siswa. Sebagian besar ibu dan anak ini tidak mengetahui dirinya tertular virus HIV/AIDS.

“Persoalan yang paling rumit adalah, banyak suami yang sudah mengetahui berisiko tertular HIV/AIDS, mereka enggan memeriksa dirinya ke rumah sakit,” kata Dewi.

Padahal, katanya, semakin cepat virus HIV/AIDS diketahui, maka akan semakin mudah dilakukan pengobatan. Sehingga setiap penderita tidak sampai harus menunggu virus berkembang ke stadium AIDS, yang akan bisa berakibat pada kematian.

Dewi menyebutkan, sosialiasi penularan HIV/AIDS semestinya juga harus dilakukan kepada ibu tumah tangga. Terutama bagi ibu yang suaminya berisiko dengan HIV/AIDS.

“Kalau ibu rumah tangga yang sudah tahu riwayat pekerjaan suaminya berisiko tertular HIV/AIDS,  maka harus berinisiatif memeriksakan dirinya dan suami ke rumah sakit sehingga bisa diketahui lebih awal jika ada infeksi menular seksual (IMS),” ujar Dewi. (sar)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selingkuh, Pejabat dan Istri Simpanan

Gie, Dona Dona dan Aku