Edelweis Itu


Ada binar terbaca di sana tentang penantian yang dulu tak bertepi kini telah dapat kurengkuh dindingnya. Tentang sebuah nama, tentang serawut wajah, tentang hari-hari yang kini semakin syarat warna. Entah

tak tahu siapa yang membawanya. Mungkin takdir. Datang menyapaku, menyapa orang-orang sekitarku. Dan malam lalu mimpi juga membisikku tentang sekuntum Edelweis itu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selingkuh, Pejabat dan Istri Simpanan

Gie, Dona Dona dan Aku

Ketika Perundingan Nyaris Deadlock