Kisah Miris ABG Bunga

SEBUT saja namanya Bunga. Usianya 17 tahun. Bertubuh mungil, dengan kulit kuning langsat. Sekilas tak ada yang mengira bila hidupnya begitu miris. Semestinya di usianya masih anak baru gede alias ABG, Bunga berada di bangku sekolah. Namun tidak demikian. Ia kini menjadi remaja yang menghabiskan banyak waktunya di jalanan bersama teman-temannya di komunitas Punk Banda Aceh.

Berbagai pengalaman pahit mewarnai jalan hidupnya. Serambi yang menemui di suatu tempat mendapati kisah hidupnya yang kelam, hingga menjerumuskannya ke lembah hitam kenakalan remaja, terlibat dalam pergaulan bebas dan free sex.

Bunga, di kalangan komunitas anak-anak Punk boleh dibilang seperti ‘bintang bersinar’. Parasnya lumayan memikat dengan kulit kuning langsat. Banyak teman-temannya yang mengincar tubuh mungilnya untuk dijadikan lampiasan hasrat. Namun Bunga menyangkal punya pacar spesial. Ia hanya menyebut mereka adalah teman-temannya di kalangan komunitas Punk dimana ia menemukan kebebasan. “Teman saya ada juga yang masih sekolah,” katanya kepada Serambi.

Kisah hidup Bunga yang kelam dimulai ketika ia masih duduk di kelas 2 SMP di Banda Aceh. Di usianya yang masih labil, Bunga tumbuh di dalam keluarga miskin. Ia tinggal bersama ibunya, yang tak berkecukupan setelah ayahnya meninggal. Bunga yang masih mencari jati dirinya mulai berkenalan dengan teman-temannya di komunitas Punk sejak masih sekolah di SMP. Lambat-laun perkenalan itu membawa Bunga mengikuti kebiasaan teman-temannya. Ia kerap menghabiskan hari-harinya hingga larut malam di jalanan. Bahkan tak pulang ke rumah berhari-hari. Bunga mengaku bila di komunitas itu ia mendapat apa yang disebut kebebasan dan ‘harga diri’. Sejak saat itu Bunga semakin akrab dengan komunitas Punk. Puncaknya, tak sampai tamat SMP, ia drop out dari sekolah dan bergabung dengan teman-temannya di komunitas itu.

Sebuah peristiwa kemudian benar-benar menenggelamkan cita-cita dan impian hidupnya. Ketika seorang lelaki merenggut sesuatu darinya di usianya yang masih belia. Saat itu Bunga dicekoki minuman yang sudah dicampur obat tidur, hingga membuatnya tak berdaya.

“Saya diberi obat tidur waktu itu, dan tidak sadar lagi,” kata Bunga mengisahkan pengalaman pahitnya. Sejak saat itu Bunga semakin ketagihan dengan dunia malam bersama teman-temannya. Sampai suatu ketika ia mendapati dirinya hamil di usia dini. Di balik semua pengalaman hitam itu, ia masih menyimpan satu cita-cita.

“Saya ingin bisa sekolah lagi, tapi bingung bagaimana harus melanjutkan,” ujarnya dengan tatapan kosong. Kisah yang dialami Bunga bisa jadi satu dari banyak sisi gelap ABG Aceh yang tak terungkap.(*)

تعليقات

المشاركات الشائعة من هذه المدونة

Selingkuh, Pejabat dan Istri Simpanan

Gie, Dona Dona dan Aku