Ketika Perundingan Nyaris Deadlock
Jumat, pukul 05.00 sore waktu Helsinki, Finlandia. Shadia Marhaban duduk terpekur. Di sampingnya, ada tiga lelaki. Munawar Liza Zainal, Teuku Hadi, dan seorang warga asing yang menjadi penasihat bagi negosiator GAM, Damien Kingsbury. Raut wajah mereka cemas.Sementara, udara di luar gedung Koningsted, tempat Crisis Management Inisiative (CMI) --lembaga yang memediasi perundingan RI-GAM di Helsinki-- berkantor, terasa begitu panas. Tapi Shadia dan tiga rekannya tetap berada dalam kamar. Di sudut kamar itu, beberapa kali Munawar Liza tampak sibuk berbicara dengan seseorang di ujung telepon. Tak tahu entah apa yang dibicarakan. Beberapa komputer di kamar itu juga masih menyala. Praktis, tak banyak yang bisa mereka lakukan saat itu, selain hanya menunggu diliputi perasaan gundah. Tak berapa lama, kamar yang mereka tempati didatangi lima pria. Mereka adalah Malik Mahmud, Zaini Abdullah, Bakhtiar Abdullah, Muhammad Nur Djuli, dan Nurdin Abdul Rahman. "Perundingan suda...