Ratusan Ribu Pemilih Pemula Belum Tersentuh Sosialisasi
BANDA ACEH - Sebanyak 182.798 pemilih pemula belum tersentuh sosialisasi pemilu.
Jumlah ini baru sebatas data yang dikeluarkan KIP provinsi dari 13 kabupaten/kota dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pokja Sosialisasi KIP Aceh, Akmal Abzal SHi menjawab wartawan terkait minimnya gerakan sosialisasi yang dilakukan KIP Aceh terhadap pemilih pemula di bandingkan dengan Pilkada 2006.
Menurut Akmal, pihaknya mengakui bila saat ini para pemilih pemula masih minim mendapat sosialisasi pemilu, terutama tentang bagaimana tata cara memberi suara yang pada pemilu 2009 yang menggunakan tanda contereng, dan berbeda dengan pemilu 2004 yang hanya cukup mencoblos.
Meskipun begitu, Akmal menampik bila disebut pihaknya tidak melakukan sosialisasi sama sekali kepada para pemilih pemula.
"Tidak juga. Sebab di kabupaten kota juga ada yang melakukan sosialisasi kepada pemilih," ujarnya.
Dia sebutkan, KIP mengakui sulit untuk melakukan sosiasilisa kepad kepada pemilih karena terbentur dana yang minim.
Menurutnya, pemerintah melalui APBN hanya mengalokasikan Rp 60 juta dana untuk sosialisasi pemilu.
"Jumlah ini belumlah maksimal dibandingkan dengan kegiatan sosialisasi yang harus kita lakukan. Sedangkan untuk kegiatan pendidikan untuk pemilih pemula tentu, jumlah dana yang segitu besar tidak akan maksimal," katanya.
Dia sebutkan, karena terbatasnya dana, maka pihaknya membutuhkan dukuangan dana dari pemerintah melalui APBA, guna memaksimalkan sosialisasi bagi pemilih.
"Bahkan di beberapa kabupaten/kota jumlah pemilih pemilih pemula masih tergolong tinggi. Untuk itu kita juga mengajak parpol, LSM, caleg dan berbagai stakeholder lainnya untuk ikut mendukung," ujarnya.
Akmal menambahkan, berbeda dengan Pilkada 2006, kegiatan sosialisasi banyak mendapat dukungan dana dari lembaga donor.
Namun hal ini, tidak terjadi pada pemilu 2009, dimana sangat minim lembaga donor yang mau ikut terlibat dalam mendukung kegiatan sosialisasi untuk pemilih pada pemilu di Aceh. (sar)
Jumlah ini baru sebatas data yang dikeluarkan KIP provinsi dari 13 kabupaten/kota dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pokja Sosialisasi KIP Aceh, Akmal Abzal SHi menjawab wartawan terkait minimnya gerakan sosialisasi yang dilakukan KIP Aceh terhadap pemilih pemula di bandingkan dengan Pilkada 2006.
Menurut Akmal, pihaknya mengakui bila saat ini para pemilih pemula masih minim mendapat sosialisasi pemilu, terutama tentang bagaimana tata cara memberi suara yang pada pemilu 2009 yang menggunakan tanda contereng, dan berbeda dengan pemilu 2004 yang hanya cukup mencoblos.
Meskipun begitu, Akmal menampik bila disebut pihaknya tidak melakukan sosialisasi sama sekali kepada para pemilih pemula.
"Tidak juga. Sebab di kabupaten kota juga ada yang melakukan sosialisasi kepada pemilih," ujarnya.
Dia sebutkan, KIP mengakui sulit untuk melakukan sosiasilisa kepad kepada pemilih karena terbentur dana yang minim.
Menurutnya, pemerintah melalui APBN hanya mengalokasikan Rp 60 juta dana untuk sosialisasi pemilu.
"Jumlah ini belumlah maksimal dibandingkan dengan kegiatan sosialisasi yang harus kita lakukan. Sedangkan untuk kegiatan pendidikan untuk pemilih pemula tentu, jumlah dana yang segitu besar tidak akan maksimal," katanya.
Dia sebutkan, karena terbatasnya dana, maka pihaknya membutuhkan dukuangan dana dari pemerintah melalui APBA, guna memaksimalkan sosialisasi bagi pemilih.
"Bahkan di beberapa kabupaten/kota jumlah pemilih pemilih pemula masih tergolong tinggi. Untuk itu kita juga mengajak parpol, LSM, caleg dan berbagai stakeholder lainnya untuk ikut mendukung," ujarnya.
Akmal menambahkan, berbeda dengan Pilkada 2006, kegiatan sosialisasi banyak mendapat dukungan dana dari lembaga donor.
Namun hal ini, tidak terjadi pada pemilu 2009, dimana sangat minim lembaga donor yang mau ikut terlibat dalam mendukung kegiatan sosialisasi untuk pemilih pada pemilu di Aceh. (sar)
تعليقات
إرسال تعليق