Cerita Miris di Balik Tes Baca Quran
JARUM jam menunjukkan pukul 09.00 WIB. Matahari pagi baru saja beranjak naik. Namun, aula di Kompleks Asrama Haji Banda Aceh sudah ramai didatangi lelaki dan wanita paruh baya. Mereka menempati barisan kursi di dalam gedung di Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh itu. Hampir semua mereka berpakaian rapi. "Ada perasaan deg-degan juga. Soalnya sudah lama tak latihan lagi," kata seorang lelaki di ruangan itu. Wajahnya tampak sedikit tegang. Ia kenakan peci hitam, kemeja putih dipadu celana kain krem. Dari sorot matanya lelaki berkulit bersih berusia sekitar 45 tahun ini tampak gelisah. Tangannya memegang sebuah Alquran dalam kondisi terbuka. "Sudah baca-baca juga di rumah. Tapi masih ada sedikit yang mengganjal," katanya saat menungggu dipanggil tim penilai. Lelaki dengan postur tubuh sekitar 170 cm ini adalah salah satu calon wakil rakyat yang tengah berjuang ikut tes baca Quran yang dilaksanakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh sejak 27-29 April lalu. &quo