Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

Aku yang Kini tak Mungkin Lagi

Gambar
Saat terakhir itu mungkin tidak pernah akan kembali lagi seiring aku terhempas di lembah yang sama sekali tidak pernah aku harapkan. Tapi inilah sebuah perjalanan hidup yang mesti aku lalui walau hanya untuk beberapa detik saja. Kutahu di sana masih tersimpan rasaku untukmu, masih ada sebuah harap di antara sisa-sisa perjalanan sejarah yang pernah tertoreh di antara dua sisi hati yang berbeda. Aku tidak pernah tahu untuk siapa aku mempersembahkannya. Tentu bukan untukmu sayang. Aku yang kini, tak mungkin menjadikamu sebagai pelabuhan buat persinggahan kapal yang kunahkodai. Karena biduk kita telah kehilangan arah...Badai telah menghempasnya...

Selamat Jalan Gus...

Gambar
Innalillahi waninna ilaihirajiun....salam duka kuucapkan kepada KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atas kepergiannya menghadap Ilahi. Sejak malam tadi Indonesia telah kehilangan satu lagi putra terbaik bangsa. Ia adalah Gus Dur, tokoh eksentrik dengan ragam pemikiran. Gus Dur telah pergi untuk selamanya sekitar pukul 18.48 WIB tadi. Indonesia berduka. Sejarah telah mencatat di penghujung tahun 2009, atau tepatnya tanggal 30 Desember malam menjadi hari berkabung nasional. Gus Dur yang dikenal dengan sikap dan pemikiranya yang pulralisme telah menoreh banyak kisah. Mulai sejak ia menjabat sebagai presiden Indonesia ke IV hingga kemudian ia dilengserkan dari istana. Semuanya terekam dalam sejarah perjalanannya yang penuh dinamika. Sosok Gus Dur adalah tokoh yang eksentrik dan paling kontroversial sepanjang sejarah dan dinamika perpolitika Indonesia. Corak pemikirannya yang terbuka dengan paham pluralismenya, membuat Gus Dur sering dicemoohkan oleh publik, bahkan kadang dianggap aneh. Tapi ia

Gie, Dona Dona dan Aku

Gambar
Aku benar-benar terpesona dengan lagunya Joan Beaz. Dona Dona, judulnya. Keren. Buat perempuan yang namanya Dona Dona mungkin pasti senang. Karena namanya diabadikan dalam sebuah lagu. Sebenarnya aku juga tidak tahu kenapa ada judul lagu, Dona Dona. Mungkin ini hanya diketahui oleh penulis liriknya. Tapi yang kulihat dari lirinya, kalimat Dona Dona menjadi salah satu refrein dalam lagu ini. Dan aku sangat kagum dengan iramanya yang sendu dan mendayu dayu. Jujur aku mengatakan, sebelumnya tidak pernah aku mendengar lagu ini. Aku baru tahu saat acara Kick Andy di Metro TV. Rupanya Dona Dona adalah Sound Tracknya film layar lebar, semi dokumenter berjudul "Gie". Film yang di sutradarai Riri Reza dan Mira Lesmana ini menceritakan kisah perjalanan seorang aktivis mahasiswa bernama Soe Hok Gie. Soe Hok Gie lahir 17 Desember 1942 dan meninggal dalam usia muda pada 16 Desember 1969. Atau tepatnya pada umur 26 tahun. Gie adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sa

3 Year Old Chinese Boy With Choregrphed Hip Hop Moves

3 Year Old Chinese Boy With Choregraphed Hip Hop Moves from rhivanz on Vimeo .

Vampire Weekend - Cousins

couzin vampire weekend from rhivanz on Vimeo .

Hi, Ramainya Tadi Jelang Raker

Gambar
Besok kami di jajaran redaksi bakalan ada rapat kerja. Raker kali ini tepat dibuat menjelang akhir tahun yang di pusatkan di Hotel De pade. Mulai tadi sore Kantor Harian Serambi Indonesia kebanjiran tamu wartawan/koresponden seluruh daerah. Mereka akan menjadi peserta dalam raker nanti. Selain mereka, raker juga akan dihadiri seluruh wartawan di Mabes-nya Serambi di Banda Aceh. Tadi habis magrib kami sempat berkumpul ramai di depan lobi kantor, sambil dijamu makan malam. Wuihh menunya gulai kambing. Enak juga. Bagi teman-teman wartawan kurang darah, gulai kambing bisa jadi penawar. Hehehe... maklum wartawan itu suka mengidap gejala kurang darah (enemia). Karena kerjaannya kadang sampe tengah malam. Apalagi kalau mereka yang redaktur, seperti aku, pulang pas tengah malam... Saat jamuan makan tadi pimpinan perusahaan, pimpinan umum dan pimpinan redaksi ikut makan bersama. Pokoknya momen tadi malam benar-benar bersahaja dan sangat spesial buat mempererat tali silaturahmi. Momen ini juga a

Buatmu Ibu

Gambar
Tak cukup tinta, kertas dan keringat untuk menulis tentang arti seorang ibu. Ibu buat anak-anaknya adalah bagai matai air yang tidak pernah kering memberi kesejukan. Kasih dan sayangnya bagai embun meneteskan dari langit di temaramnya malam. Memberi kesejukan kepada rumput dan ilalang di tengah kegersangan melanda. Sosok ibu mungkin hadir di setiap jiwa anak manusia. Ketika pertama kali Tuhan menghembuskan roh dalam rahimnya, sejak itupula nilai-nilai kasih dan sayang telah terpatri, tertanam jauh di relung hatinya Sembilan bulan ibu berkelana dalam penderitaan tiada tara, sembilan bulan pula ia merawatnya dengan penuh kelembutan, sembilan pula asupan darah ia alirkan dalam seonggok daging itu melalui rahimmnya. Hidup saat itu telah dipertaruhkan. Nyawa saat itu telah ia serahkan. Ibu, engkau wanita tiada tara. Ibu, engkau ada di setiap bulir darah yang mengalir di tubuhku. Hari ini dan selamanya....Selamat Hari Ibu buatmu Ibuku, Adawiyah.

Tentangmu

Gambar
Hari ini aku tak punya lagi air mata/ untukmu/ atau mungkin esok juga akan datang/ saat dimana aku akan jatuh pada kerinduan/ tentangmu/ tentang bayang-bayangmu/ tentang dalamnya rasaku/ Untuk hari ini aku tak punya lagi air mata/ atau mungkin esok juga akan tetap gersang/ saat dimana aku tehempas seiring senja tenggelam/ tentangmu/ dan juga/ tentang aku yang tak mampu mengetuk pintu hatimu/

Dona Dona by Joan Beaz

Gambar
On a waggon bound for market/ there is a calf with a mournful eye/ High above him there is a swallow/ winging swiftly through the sky/ Reff: How the winds are laughing/ they laugh with all their might/ Laugh and laugh the whole day through/ and half the summers night/ Donna, Donna, Donna, Donna/ Donna, Donna, Donna, Don/ Donna, Donna, Donna, Donna/ Donna, Donna, Donna, Don/ "Stop complaining!" said the farmer/ Who told you a calf to be?/ Why don?t you have wings to fly with/ like the swallow so proud and free?/ Repeat Reff Calves are easily bound and slaughtered/ never knowing the reason why/ But whoever treasures freedom/ like the swallow has learned to fly/

Ketikanya Gugur

Gambar
Ketikanya gugur/ Sebagai bunga/ Harumnya mewangi/ Mungkin kejatuhannya adalah takdir/ Atau bumi yang menghendaki/ Menjadikannya sebulir embun yang tak sejuk lagi/ Langit pun terpekur, muram, mendung/ Tanpa hujan menyirami/ Hanya irisan pilu, diam dalam galau

Duh Nggak Terbayang Bisa Jadi Reporter

Gambar
Duh, tidak pernah terbayang, aku bisa menjadi seorang reporter radio. Padahal dasarnya aku hanya punya pengetahuan tentang jurnalistik media cetak. Tapi inilah nasib. Sulit ditebak. Tapi ternyata lama-lama asyik juga yah. Bisa melaporkan langsung kejadian di lapangan dan disiarkan live kepada pendengar. Hmmm.... Untuk hari ini aku kembali turun lapangan. Melaporkan aksi demontrasi pelajar Aceh di depan gedung DPRA. Mereka menuntut agar ujian nasional (UN) dihentikan dan dihapus. Ini terkait dengan putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi para terggugat yang diajukan Presiden RI dan Mendiknas. Putusan MA itu membuat para penggugat yang antara lain aktivitis pendidikan menang di tingkat kasasi. Putusan MA tersebut antara lain memerintahkan kepada pemerintah untuk terlebih dahulu meningkatkan kualitas guru, sarana dan prasarana pendidikan, serta akses informasi yang lengkap ke seluruh daerah, sebelum mengeluarkan kebijakan pelaksanaan ujian nasional. Dalam pernyataan sikapnya para pelaj

Prita oh Prita

Gambar
Prita Mulia Sari. Nama yang belakangan ini sering menghiasi surat kabar. Bagai seorang selebriti, prita tenar mendadak. Ini bukan karena nasibnya mujur atau karena ia anak seorang tokoh terkenal. Tapi kemunculannya di lembaran suarat kabar dan layar televisi karena kasus yang menimpanya. Prita didakwa telah mencermarkan nama baik Rumah Sakti Omni Internasional. Jaksa menilai Prita bersalah karena menulis surat elektronik atau e-mail dengan sengaja yang memiliki muatan penghinaan atau pencemaraan nama baik. Pada 4 Desember 2009 Pengadilan Tinggi Banten mengeluarkan putusan perdata terhadapnya. Dia diwajibkan membayar denda sebesar Rp204 juta. Putusan ini jelas membuat ibu dua anak ini kembali kecewa dan terpaksa lelah berurusan dengan hukum sejak pertengahan tahun ini. Surat elektronik tentang keluhannya atas pelayanan buruk RS Omni Internasional yang membuatnya ditahan 21 hari, dan kini harus duduk di kursi terdakwa. Prita memang dijerat dengan pasal perdata dan pidana oleh pihak ruma

Sebel...sebel

Hiks. Malam ini aku pulang terlambat lagi. Inilah kebiasaan buruk aku. Kalau sudah depan komputer, bisa tak ingat apa-apa. Bawaanya asyik trus. Padahal, malam ini kerjaan sudah selesai pukul 9 tadi. Tapi kok malah mentok duduk depan komputer. Wiuiiih, sebel..sebel. Kok jadi begini ya. Dasar lelaki goblok. Hi...biar saja siapa peduli, sesekali memang harus dikataiin lelaki goblok. Biar tau diri. Sebenarnya aku sudah target tadi sore. Hari ini aku harus selesai kerja pukul 9 malam. Aku ingin pulang lebih awal. Ingin istirahat. Sampai sore tadi mataku masih pedih akibat terlambat tidur malam kemarin. Di tambah lagi tadi sore, si bos Nurdinsyam tanya ke aku soal SMS Prohaba. Wah mana ada sama aku. Tapi aku ingat ada sisa SMS yang kemarin yang kusimpan di email. Ya akhirnya aku janji buat si bos akan mengirimnya segera. Tapi dasar tuh, si jaringan lelet, ternyata saat aku buka email lewat komputer rumah, wah nggak kelar-kelar. Loadingnya lambat sekali. Dasar IM3 plin plan. Sekali cepat, di

Hidup Adalah Kisah

Kemanakah angin akan berhembus ketika udara sembab mulai menusuk. Menggigilkan tubuh. Beku. Di antara malam-malam sunyi tak bertepi. Ataukah hanya sekedar ia melintas di awang-awang pikiran yang tidak pasti. Mungkin adalah oase dimana semua rasa menjadi satu, di antara kegalauan. Terjerambab di lembah ketidak pastian. Hidup memang harus terus mengitari porosnya. Dan malam tak selamanya menguguhkan kegelapan. Tapi karena hidup ada kisah. Kisah yang mesti harus dilakoni. Sepajang nafas masih mengalir, kisah-kisah itu akan terus tertacat dalam sejarah sampai akhir pada satu titik nadir. Atau hanya sekedar fiksi dalam rentatan sejarah Cleopatra. Adalah malam-malam yang mengelayuti dalam rasa dan jiwa, nuansa kisah itu akan terasa berwarna. Mungkin warna itu tak selama putih, kuning, atau haru biru. Mungkin juga di sana terselip noda hitam, merah bahkan kelam tak bertepi. Tapi yakinlah di sana malam masih gelap. Purnama masih bersinar. Bulir embun masih terasa sejuk...Ia akan terus membelai

Mataku Pedih

Malam makin laut. Seperti biasa, kamis malam jadwal piket selalu menanti. Klu piket, pikiran dan tenaga aku agak terkuras. Karena harus kerja extra. Mulai mengedit berita teman2 watwan daerah, mencari berita di internet dan memeriksa hasil akhir halaman satu adalah tugas rutin yang selalu aku jalani setiap kamis malam. Sejam lalu, semua tugas itu telah aku selesaikan. Tapi tadi ada yang salah tadi, dikit. Ternyata berita di cover halaman satu terputus, nggak ada sambungannya. Untung terlihat. Klu tidak pasti pembaca esok pagi akan bingung mencari sambungan beritanya...Hmmm. Ternyata layoternya yang kurang teliti. Yups! untung aku lebih teliti dan akhirnya bisa teratasi...Untuk esok pagi, berita utama Prohaba mengupas kasus Oknum PNS yang Ditangkap Warga. Kenapa ya ditangkap? Selidik punya selidik ternyata mereka kedapatan berduaan di sebuah kamar. Ironis! Tau nggak ternyata kamar itu adalah kamar tugas Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Selatan! Wow!!! Aneh kan bin ajaib. Dua se