Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2008

Sosok Mahdi Abdullah, Pelukis Aceh yang Karyanya Tersimpan di Belanda

Mengagumi Perempuan Selalu Ingin Berada di Antara Orang Kecil Sosok Mahdi Abdullah bukan hanya dikenal sebagai pelukis. Tapi juga seorang seniman yang dekat dengan kehidupan orang-orang kecil. Melalui kehidupan mereka ia menyampaikan kegelisahan batinnya. Ansari Hasyim- Banda Aceh LIMA perempuan bertubuh sintal berbalut busana daun pisang berjalan menyusuri taman. Satu di antara sosok perempuan itu memakai topeng dengan rona wajah menantang. Sekilas, busana daun pisang berwarna cokelat dan hijau itu kelihatan amat tipis. Kesan vulgar dan nuansa erotisme begitu terasa. Itulah salah satu dari 13 karya perupa Mahdi Abdullah yang dipamerkan di Galeri Episentrum-Uleekareng, Sabtu malam. Dibuat menggunakan cat minyak di atas kanvas berukuran 114x146,5 cm menjadikan lukisan itu pusat perhatian pengunjung. Mahdi tidak memberi definisi detail tentang lukisan berjudul Taman Sari (Pleasure Park) itu. "Ide itu muncul sebagai manifestasi dari lingkungan dan realitas kehidupa

Kisah Petani Lamteuba, dari Ganja ke Palawija

Ingin Menghampus Imej Buruk, Lelah Kucing-Kucingan dengan Aparat Lamteuba identik dengan daerah penghasil ganja. Polisi kerap menyisir wilayah bergunung itu dalam setiap operasi pemberantasan narkoba. Tapi kini anggapan itu perlahan mulai sirna. Warga yang dulu menanam ganja, kini telah beralih menjadi petani palawija. Bagaimana itu bisa terjadi? ANSARI HASYIM, Lamteuba PAKET daun ganja itu semestinya harus dia loloskan ke luar Aceh. Namun naas, aksi Abdul Wahab keburu tercium aparat. Mobil yang ditumpangi lelaki berusia 30 tahun itu terjebak razia di kawasan Simpang Surabaya, Banda Aceh. Dalam bagasi mobil itu, polisi menemukan dua ton daun ganja kering. Wahab kaget bukan kepalang. Ayah dua anak itu pun ditangkap. Lelaki itu dituduh menyelundupkan ganja ke luar Aceh. “Saya sempat dihukum 4, 5 tahun penjara. Padahal saya hanya di suruh sama orang,” ujar Wahab. Peristiwa itu terjadi pada 2001 silam. Namun pengalaman pahit itu hingga kini masih membekas di pikiran lelaki asal Lamteuba,

Kisah Anak Pengidap Gizi Buruk

Kulit Terkelupas, Setiap Dua Jam Sekali Diberi Susu ANSARI - BANDA ACEH Matanya sesekali berkedip dan diiringi tangisan ketika seorang perawat memasukan cairan susu itu ke dalam lambungnya. Susu itu dialiri lewat tabung suntikan yang dihubungkan melalui selang yang terpasang di hidung balita itu. Kebiasaan itu sudah berlangsung sejak tujuh hari lalu saat anak keluarga miskin itu dirawat di ruang kesehatan anak Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh. Andra hingga kemarin belum bisa menerima makan secara normal. Setiap hari dia harus disonde atau menggunakan bantuan selang dari hidung agar asupan susu dapat masuk ke dalam tubuhnya. Saat wartawan koran ini datang tidak hanya Andra yang tergeletak lemah di atas bangsal di kamar Mikkey ruang perawatan anak RSUZA. Ada empat bocah lainnya yang juga nasibnya nyaris sama dengan apa yang dialami bocah itu. Mereka adalah anak-anak pengidap gizi buruk. "Kami sudah di sini sejak tujuh hari lalu," kata Suryati (38), ibu sang bocah itu. Diba

Melihat Antusiasme Peminat Novel Laskar Pelangi di Aceh

Ada yang Menangis Setelah Membaca, Ada yang Berminat Kawin dengan si Penulis Siapa menyangka bila novel Laskar Pelangi ternyata tidak hanya booming di pulau Jawa. Di Aceh, novel yang diangkat dari kisah nyata seorang penulis itu juga diburu anak muda di Aceh. Seperti apakah kedekatan cerita dalam novel itu di mata mereka ? ANSARI- BANDA ACEH SABtu lalu adalah hari istimewa bagi Andrea Hirata. Lelaki berpotongan rambut gimbal itu duduk membelakangi sebuah baliho besar bertuliskan Laskar Pelangi. Di depannya, mata seribuan orang menatap kepada Andrea yang saat itu tampak bersemangat berbicara. "Saya menulis buku ini dengan semangat memparodikan tragedi, marah tanpa memaki-maki," katanya. Siapa tak kenal dengan lelaki kelahiran Pulau Belitong ini. Ia dikenal luas sejak buku Laskar Pelangi meledak di pasaran. Andrea, sang penulis buku itu, kemarin hadir dalam forum bedah buku yang digelar di gedung AAC Dayan Dawood. Ia berbagi cerita dan pengalamannya dibalik kesuksesannya menuli

Melihat Ritual Perayaan Imlek di Aceh

Tanpa Atraksi Barongsai, Berharap Damai Tetap Bersemi Imlek bagi warga Cina adalah momen paling sakral. Ada banyak harapan yang mereka gantungkan pada tahun baru itu. Apa saja harapan warga Cina di Aceh dan seperti apa prosesi Imlek di Bumi Serambi Mekkah itu? ANSARI –Banda Aceh LELAKi itu membakar satu persatu lilin warna merah. Setelah menyala, lilin-lilin itu di tancapkan di atas sebuah altar. Seekor patung naga berdiri tegak di sampingnya. "Merah berarti melambangkan kemakmuran dan suka cita," kata Hasan, 33, seorang jemaat di Vihara Dharma Bhakti Peunayong. Kamis kemarin adalah hari istimewa bagi lelaki itu. Bersama empat ribu warga Tionghoa di Banda Aceh, ia merayakan Tahun Baru Imlek 2559. Seperti jemaat lainnya, lelaki berkulit putih bersih itu tampak berdoa di hadapan para Dewa. Sebagai perantara Hasan membakar hio (dupa), menyalakan lilin merah dan membakar kertas doa bergambar uang. "Itu simbol agar kita mendapat rezeki lebih mudah. Semoga rezeki tahun ini b

Suasana Kompleks PT SAI Setelah Kembali Beroperasi

Siagakan Barracuda, Pulang Pergi Dikawal Petugas Setelah terjadi serangkaian aksi demonstrasi warga Lhok Nga dan Leupung, aktivitas produksi PT Semen Andalas Indonesia (SAI) berhenti total. Namun sejak dua hari terakhir ini pabrik semen satu-satunya di Aceh itu kembali menggeliat. Seperti apa suasananya? ANSARI- ACEH BESAR Deru suara mesin dari luar kompleks PT Semen Andalas Indonesia (SAI) terdengar jelas dari radius 300 meter. Ini menandakan aktivitas produksi semen di pabrik itu tengah berlangsung. Rabu kemarin, merupakan hari kedua kegiatan produksi pabrik yang terletak di Lhoknga, Aceh Besar itu beroperasi kembali setelah beberapa pekan lalu lumpuh total karena aksi demo warga Lhoknga dan Leupung. Tak jauh dari pabrik, tampak antrian puluhan truk berbagai ukuran parkir di sekitar kawasan kompleks. Umumnya, truk-truk tersebut berasal dari perusahaan distributor dari beberapa wilayah di Aceh yang tengah menunggu jatah semen dari pabrik. "Sejak subuh kami sudah ada di sini. Tapi

Konser Tompi Buat Ribuan Penonton Memukau

PENAMpilan penyanyi jazz Tompi dalam konser Jazz in the City di Gedung Aceh Activity Center (AAC) Unsyiah Sabtu sore (8/12) membuat penonton terpukau. Para penonton dibuat larut dalam hentakan lagu dan musik yang dibawakan penyanyi asal Lhokseumawe yang sudah malang melintang di belantika musik Indonesia itu. Sore itu Tompi tampil dengan mengenakan kemeja putih dibalut jas dan celana warna silver dipadu dengan topi bundar dan dasi merah putih langsung membuat histeris penonton. Ia mengawali aksi panggungnya dengan cara bernyanyi khas Aceh dan cengkok-cengkoknya dengan karakter suara tinggi melengking. Tak pelak, sekitar lima ribu lebih penonton larut bersama Tompi yang sore itu tampil dengan enam personil pengiring dan seorang backing vokal. "Hallo apa kabar Banda Aceh. Senang bisa berjumpa di sini," sapa Tompi. Tak lama kemudian hentakan musik kembali melingking. Ia pun melakukan goyangan badannya kecil-kecil dengan gerakan yang patah-patah. Gerakan yang simpel ini membuat e

KIsah Mantan GAM yang Bebas Setelah Damai

Ada Yang Pasrah sambil Tunggu Instruksi Puluhan mantan anggota GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang ditahan bertahun-tahun di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Tanjung Gusta, Medan, kemarin dibebaskan setelah mendapat amnesti pemerintah. Kebanyakan mereka masih bingung, apa yang akan dilakukan sesudah bebas. ANSARI HASYIM, Banda Aceh Zulkifli tidak mampu menahan haru. Pria 43 tahun itu mendekap erat istri dan dua anaknya yang masih kecil. Ini kali pertama Zulkifli bertemu anak-anaknya sejak dijebloskan ke Lapas Tanjung Gusta, Medan, tiga tahun lalu karena memiliki senjata api dan bahan peledak. Dia divonis 10 tahun penjara.Sejak saat itu dia tak pernah bertemu lagi dengan istrinya, Nurbaiti, dan dua anaknya, Fahrurazi, 6, dan Mukhsalmina, 10. Namun, masa hukuman itu tidak sepenuhnya dijalani. Terhitung sejak kemarin, pria asal Idi Rayeuk, Aceh Timur, ini dibebaskan. Pemerintah memberinya amnesti (pengampunan) bersama 29 tahanan GAM lain.Zulkifli bersama puluhan tahanan GAM yang dibebaskan ters

Kisah Mereka yang Memenuhi Panggilan Allah

Ada Doa yang Dirahasiakan, Soal Jodoh itu Manusiawi ANSARI- BANDA ACEH Langit di atas Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang Aceh Besar tampak mendung, sore kemarin. Sebuah pesawat berbadan lebar Boeing GA-330 terlihat parkir di landasan pacu. Di sudut lain, beberapa petugas bandara terlihat sibuk memuat tas para penumpang ke dalam perut pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia Air-ways itu. Seperti sehari sebelumnya, pesawat yang dipiloti Kapt. Lukas Prijatno itu akan mengangkut 325 Calon Jamaah Haji (Calhaj) Kelompok Terbang (Kloter) dua menuju Jedah, Arab Saudi. "Semoga kami bisa bertemu kembali di sini," kata Muhammad Daud sesaat pesawat Boeing GA-330 itu bersiap-siap take off dari landasan pacu Bandara Iskandar Muda. Sekali lagi, lelaki berusia 54 tahun itu melambaikan tangan ke arah istrinya, Raziah AR (52), Calhaj asal Indrapuri, sebelum badan pesawat benar-benar melayang ke udara. Seperti ratusan pengujung lainnya, Daud juga tampak terharu dan merelak